Selasa, 12 Februari 2019

Kisah Nabi Ishak As Dan Nabi Yakub As



Al-Qur'an al-Karim spesialuntuk sebut sekilas ihwal dongeng Nabi Ishak. Kelahiran nabi ini membawa suatu insiden yang luar biasa di mana para malaikat memberikan diberita bangga ihwal kelahirannya. Kelahirannya terjadi setelah beberapa tahun dari kelahirannya Nabi Ismail, saudaranya. Had Sarah sangat bahagia dengan kelahiran Ishak dan kelahiran putranya Yakub as. Tetapi kita tidak mengetahui bagaimana kehidupan Nabi Ishak dan bagaimana kaumnya bersikap padanya. Yang kita ketahui spesialuntuk, bahwa Allah SWT memujinya sebagai seorang nabi dari orang-orang yang saleh.
Adapun Yakub, ia yaitu Nabi pertama yang berasal dari sulbinya. Beliau yaitu Yakub bin Ishak bin Ibrahim. Namanya yaitu Israil ia yaitu seorang Nabi yang diutus bagi kaumnya. Allah SWT sebut tiga bab dari kisahnya. Berita bangga ihwal kelahirannya disampaikan oleh para malaikat kepada kakeknya Ibrahim dan Sarah neneknya. Allah SWT juga sebut wasiatnya ketika ia meninggal. Dan Allah SWT akan sebutnya setelah itu—tanpa mengisyaratkan namanya—dalam dongeng Nabi Yusuf. Melalui wasiatnya tersebut, kita sanggup mengetahui tingkat ketakwaannya. Kita mengetahui bahwa ajal yaitu suatu peristiwa yang akan menghancurkan insan sehingga kesudahannya insan menjadi lupa terhadap namanya dan ia spesialuntuk ingat terhadap penderitaan dan kesusahannya, tetapi Nabi Yakub tidak lupa ketika ia menjemput ajal untuk berdoa kepada Allah SWT. Allah SWT berfirman:
"Adakah hamu hadir ketika Yakub kehadiran (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya: 'Apa yang engkau sembah sepeninggalku?' Mereka menjawaban: 'Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek mayangmu, Ibrahim, Ismail, dan Ishah, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan kami spesialuntuk tunduk kepada-Nya. " (QS. al-Baqarah: 133)
Peristiwa ini yang terjadi antara Nabi Yakub dan anak-anaknya di ketika menjelang ajal yaitu insiden yang sangat besar. Kita di hadapan seseorang yang menghadapi sakaratul maut. Apakah duduk perkara yang menyibukkan pikirannya di ketika sakaratul maut? Apakah pikiran-pikiran yang selalu mengganggunya ketika sakaratul maut? Apakah perkara penting yang harus disampaikannya sehingga hatinya menjadi hening sebelum kematiannya? Apakah warisan yang ingin ditinggalkannya kepada anak-anaknya dan cucu-cucunya? Apakah sesuatu yang ingin disampaikannya sebelum kematiannya yang sanggup menjamin keselamatan manusia? Anda akan menemukan jawabanan dari tiruana pertanyaan itu ketika ia bertanya: "Apa yang kalian sembah sepeninggalku?" Pertanyaan itulah yang sangat merisaukan ia ketika menghadapi sakaratul maut. Yaitu duduk perkara keimanan kepada Allah SWT. la yaitu duduk perkara satu-satunya dan ia ialah warisan hakiki. Anak-anak Israil menjawaban: "Kami menyembah Tuhanmu dan Tuhan ayah-ayahmu Ibrahim, Ismail, dan Ishak. Yaitu Tuhan yang Maha Esa dan kami akan berserah diri pada-Nya."
Telah terdapat dalil yang besar lengan berkuasa yang menunjukkan bahwa mereka diutus untuk mengembangkan Islam. Jika mereka (anak-anak Israil) keluar dari Islam, maka mereka berarti keluar dari rahmat Allah SWT dan kalau mereka tetap mempertahankannya, maka mereka akan mendapat rahmat. Yakub meninggal dan ia bertanya kepada anak-anaknya ihwal Islam, di mana ia merasa hening atas dogma mereka. Sebelum kematiannya, ia mendapat ujian berat berkenaan dengan anaknya Yusuf. Yusuf yaitu seorang Nabi menyerupai Yakub di mana Allah SWT mengutusnya pada penduduk Mesir.

<< Kisah Nabi & Rosul

0 komentar

Posting Komentar