Rabu, 19 Desember 2018

Inilah Jalan Anda Ke Nirwana Kelak, Jangan Hingga Ketinggalan

Jadikan Harta Kita Sebagai Jalan Menuju Surga


لَنْ تَنَالُوا الْبِرَّ حَتَّى تُنْفِقُوا مِمَّا تُحِبُّونَ
Kamu sekali-kali tidak hingga kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum engkau menafkahkan sebahagian harta yang engkau cintai. [Ali Imran:92].




يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا أَنْصَارَ اللَّهِ كَمَا قَالَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ لِلْحَوَارِيِّينَ مَنْ أَنْصَارِي إِلَى اللَّهِ ۖ قَالَ الْحَوَارِيُّونَ نَحْنُ أَنْصَارُ اللَّهِ ۖ فَآمَنَتْ طَائِفَةٌ مِنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ وَكَفَرَتْ طَائِفَةٌ ۖ فَأَيَّدْنَا الَّذِينَ آمَنُوا عَلَىٰ عَدُوِّهِمْ فَأَصْبَحُوا ظَاهِرِينَ


Hai orang-orang yang diberiman, jadilah engkau penolong (agama) Allah sebagaimana Isa ibnu Maryam sudah berkata kepada pengikut-pengikutnya yang setia: "Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku (untuk menegakkan agama) Allah?" Pengikut-pengikut yang setia itu berkata: "Kamilah penolong-penolong agama Allah", kemudian segolongan dari Bani Israil diberiman dan segolongan lain kafir; maka Kami diberikan kekuatan kepada orang-orang yang diberiman terhadap musuh-musuh mereka, kemudian mereka menjadi orang-orang yang menang. (As Shaaf ayat 14)

Sahabat Abdullah bin Umar Radhiyallahu ‘anhu berkata :

أَصَابَ عُمَرُ بِخَيْبَرَ أَرْضًا فَأَتَى النَّبِيَّ فَقَالَ أَصَبْتُ أَرْضًا لَمْ أُصِبْ مَالًا قَطُّ أَنْفَسَ مِنْهُ فَكَيْفَ تَأْمُرُنِي بِهِ قَالَ إِنْ شِئْتَ حَبَّسْتَ أَصْلَهَا وَتَصَدَّقْتَ بِهَا , فَتَصَدَّقَ عُمَرُ , أَنَّهُ لَا يُبَاعُ أَصْلُهَا وَلَا يُوهَبُ وَلَا يُورَثُ , فِي الْفُقَرَاءِ وَالْقُرْبَى وَالرِّقَابِ وَفِي سَبِيلِ اللَّهِ وَالضَّيْفِ وَابْنِ السَّبِيلِ , لَا جُنَاحَ عَلَى مَنْ وَلِيَهَا أَنْ يَأْكُلَ مِنْهَا بِالْمَعْرُوفِ أَوْ يُطْعِمَ صَدِيقًا غَيْرَ مُتَمَوِّلٍ فِيهِ

Umar Radhiyallahu ‘anhu sudah memperoleh bab tanah di Khaibar, kemudian ia hadir kepada Nabi saw, seraya berkata,”Saya sudah mendapat bab tanah, yang saya tidak memperoleh harta selain ini yang aaku nilai paling berharga bagi aku. Maka bagaimana engkau, wahai Nabi memerintahkan saya dengan sebidang tanah ini?”

Lalu Beliau menjawaban,”Jika engkau menghendaki, engkau wakafkan tanah itu (engkau tahan tanahnya) dan engkau shadaqahkan hasilnya,” kemudian Umar menyedekahkan hasilnya.

Sesungguhnya tanah ini dihentikan dijual, dihentikan dihibahkan dan dihentikan diwaris, tetapi diinfakkan kesudahannya untuk fuqara, kerabat, untuk memerdekakan budak, untuk kepentingan di jalan Allah, untuk menjamu tamu dan untuk ibnu sabil. Orang yang mengurusinya, tidak mengapa apabila beliau makan sebagian kesudahannya berdasarkan yang makruf, atau memdiberi makan kawannya tanpa ingin menimbunnya.

[HR Bukhari no. 2565, Muslim 3085].

Syaikh Abdullah Ali Bassam berkata: Wakaf ialah shadaqah yang paling mulia. Allah menganjurkannya dan menjanjikan pahala yang sangat besar bagi pewakaf, alasannya ialah shadaqah berupa wakaf tetap terus mengalir menuju kepada kebaikan dan maslahat.

WAKAF ialah Investasi Akherat yang sangat menguntungkan. Selama wakaf itu bermanfaa bagi insan yang membutuhkan, selama itu pula orang yang wakaf akan mendapat pahala terus-menerus meski beliau sudah wafat.

JADI TUNGGU APA LAGI
SEGERA RAIH JALAN MENUJU SURGA INI


Anda dapat menyalurkan wakaf tunai dan Wakaf PRODUKTIF anda dengan praktis dengan melalui Badan-badan wakaf diberikut ini:

BWI.or.id

➩ rumahwakaf.org

➩ wakafquran.org

➩ tabungwakaf.com

➩ globalwakaf.com


SEJARAH sudah menerangkan bahwa wakaf sudah menimbulkan peradaban Umat Islam menjadi peradaban besar dan Maju.

0 komentar

Posting Komentar