Rabu, 19 Desember 2018

Yuk! Berkunjung Ke Rumah Rasulullah, Sang Pola Terbaik Umat

Ini yaitu perjalanan syar'i kita untuk "berkunjung" ke kediaman Rasulullah saw, Sang suri tauladan terbaik umat manusia.

Ini yaitu sebuah "Kunjungan" untuk melihat seluk beluk kehidupan dan tata krama pergaulan Rasulullah saw, sehingga kita sanggup meneladani dan mempraktekannya dalam kehidupan kita ketika ini.

Ini yaitu perjalanan dan kunjungan kita sebagai umat Islam, melalui kitab-kitab dan riwayat-riwayat dari mulut para teman dekat.


Perjalanan ini dimulai dengan......

melewati ruang dan waktu, kita kembali ke 14 masa silam. Tidak ada Hp, tidak ada TV, tidak ada motor, kendaraan beroda empat dan kecanggihan alat lainnya..

Kita menuju ke sebuh kota yang berjulukan Al-madinah AnNabawiyah. Dari kejauhan mulai terlihat bangunan-bangunan kota. Mulai terlihat terang sebuah bangunan persegi yang menjadi sentra acara umat Islam, itulah Masjid Nabawi.

 Sang suri tauladan terbaik umat insan Yuk! Berkunjung Ke Rumah Rasulullah, Sang Teladan Terbaik Umat


Di samping masjid itu, terdapat sebuah bangun kecil sederhana, dengan aneka macam isinya yang sederhana pula, inilah kediaman Rasulullah saw. INI sebuah rumah yang mengekpresikan siapa pemiliknya.

Rasulullah saw, sang nabi dan rasul terakhir umat manusia, membawa aliran utama yaitu untuk menyempurnakan Akhlak manusia. Dialah suri tauladan terbaik umat manusia.

Beliau yaitu yang paling zuhud terhadap dunia. Beliau tidak sekalipun menolehkan pandangan kepada kemewahan dan gemerlap harta benda dunia.

Beliau berkomentar ihwal dunia yang fana ini: 
"Apa artinya dunia bagiku! Kehadiranku di dunia spesialuntuklah
bagaikan seorang pengelana yang tengah berjalan di
gerah terik matahari, kemudian berteduh di bawah naungan
pohon beberapa saat, kemudian segera meninggalkannya
untuk kembali melanjutkan perjalanan." (HR. At-Tirmidzi) 


 Sang suri tauladan terbaik umat insan Yuk! Berkunjung Ke Rumah Rasulullah, Sang Teladan Terbaik Umat

Rumah dia spesialuntuk berupa kamar-kamar untuk para Istri berbentuk sederhana yang dibangun dari kerikil yang tertata dan diolesi dengan tanah liat, Atapnya terbuat dari pepelah kurma. Kamar-kamar itu tidak begitu tinggi sehingga seseorang sanggup menjangkai atap rumahnya.

Kita kemudian, berjalan ke arah rumah Rasulullah dan hasilnya kita menemui Rasulullah saw. Kita menatap Rasulullah yang tampan wajahnya lingkaran bagikan rembulan, luhur kebijaksanaan pekertinya, dengan tinggi yang pas, tidak pendek dan tidak terlalu tinggi. Perawakan dia sangat indah dipandang, dengan dada yang bidang dan lebar, rambut dia terurai hingga ke bab bawah telinga. Saat kita bersalaman, tangannya terasa lembut dan hidung kita akan mencium aroma bacin yang sangat harum.

Saat kita bercengkrama dengan Rasulullah saw, dia berbicara dengan nada perlahan dan dengan perkataan yang terang dan terang lagi simpel dihafal oleh orang yang mendengarnya. Beliau yaitu seorang yang rendah hati lagi lemah lembut. Saat berbicara kepada seseorang, dia selalu memperhatikan tingat intelektual dan pemahaman orang itu dalam berkomunikasi.

Semua sifat dan adab kebaikan terkumpul pada diri Rasulullah saw. Beliau yaitu penyantun dan penyabar. Setiap tutut katanya tersusun dalam kalimat yang rapi sehingga simpel dipahami orang yang mendengarnya.

Suatu ketika Seorang pria hadir menemui Rasulullah . Beliau
mengajak pria itu berbicara sehingga menciptakannya
menggigil ketakutan. Rasulullah berkata kepadanya:
"Tenangkanlah dirimu! Sesungguhnya saya bukanlah
seorang raja. Aku spesialuntuklah putra seorang wanita
yang biasa memakan dendeng." (HR. Ibnu Majah)


Umatku..umatku...umatku..!!!
Itulah kata-kata terakhir Rasulullah yang menerangkan begitu cintanya Rasulullah kepada umatnya.

Beliau yaitu orang yang paling mengkhawatirkan umatnya. Ingatlah Ketika Rasulullah melaksanakan Isra' Mi'raj untuk mendapatkan perintah Shalat, pertamanya kewajiban shalat yang diperintahkan yaitu 50 kali sehari, namun Rasulullah terus memohon kepada Allah swt untuk meentengkan kewajiban utama umatnya ini sehingga hasilnya spesialuntuk diwajibkan 5 kali sehari.

Rasulullah selalu berhati-hati dalam tutur katanya dan tindakannya semoga tidak menjadi syariat yang memberatkan umatnya. Rasulullah menginginkan semoga kita, umatnya ini sanggup masuk nirwana tiruananya. Kelak di hari selesai zaman ketika hari kebangkitan tiba, di padang mashsyar, Rasulullah menjadi orang yang paling sibuk. Ketika tiruana orang meninggalkan dan tidak peduli kepada orang lain. Ketika bapaknya, ibunya, istrinya, anaknya, saudaranya, tidak peduli padanya, Rasulullah yang akan menolong dan memdiberi syafaatnya atas izin Allah swt.

Silahkan Anda Download EBOOK iniSEHARI DI KEDIAMAN RASULULLAH SAW

0 komentar

Posting Komentar