Rabu, 13 Februari 2019

Kisah Nabi Ilyas As



Beliau yaitu seorang utusan Allah SWT. Telah terjadi perperihalan antara dia dan kaumnya ihwal berhala yang bemama Ba'l. Nabi Ilyas menyeru di jalan Allah SWT dan mengajak kaumnya tetapi kaumnya mengabaikannya. Mereka cenderung kepada Ba'l.
Selesailah halaman kehidupan dunia dan mereka dihadirkan di hadapan Allah SWT pada hari kiamat. Allah SWT menceritakan hal tersebut dalam firman-Nya:
"Dan sebetulnya Ilyas termasuk salah seorang dari rasul-rasul. (Ingatlah) dikala ia berkata kepada kaumnya: 'Mengapa engkau tidak bertakwa? Pantaskah engkau menyembah Ba'l dan engkau tinggalkan sebaik-baik Pencipta, yaitu Allah Tuhanmu dan Tuhan bapak-bapakmu yang terlampau?' Maka mereka mendustakannya, alasannya yaitu itu mereka akan diseret (ke neraka), kecuali hamba-hamba Allah yang dimembersihkankan (dari dosa). Dan Kami awetkan untuk Ilyas (pujian yang baik) di halangan orang-orang yang hadir kemudian. (Yaitu) kesejahteran dilimpahkan atas Ilyas? Sesungguhnya demikianlah Kami memdiberi akibat hepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya dia termasuk hamba-hamba Kami yang diberiman." (QS. ash-Shaffat: 123-132)
Hanya ayat-ayat yang pendek ini yang Allah SWT sebutkan berkaitan dengan kisah Nabi Ilyas. Dan pendapat yang paling berpengaruh yaitu pendapat yang menyatakan bahwa Ilyas yaitu seorang Nabi yang berjulukan Ilya dalam Taurat. Alkitab Barnabas mengemukakan nasihat-nasihat Ilya. Tentu nasihat-nasihat tersebut tidak begitu populer dalam Taurat. Kami akan sebut nasihat-nasihat tersebut alasannya yaitu di dalamnya terdapat hikmah yang dalam dan ketulusan hati. Pesan tersebut terdapat dalam injil Barnabas dari ayat 23 hingga ayat 49. Disebutkan di dalamnya bahwa
"Ilya yaitu hamba Allah. Hal ini ditulis bagi tiruana orang yang menginginkan untuk berjalan bersama Allah Pencipta mereka. Sesungguhnya orang yang suka untuk banyak berguru maka ia akan sedikit takut kepada Allah. Karena orang yang takut kepada Allah maka ia akan merasa puas untuk mengetahui apa-apa yang diinginkan Allah saja. Hendaklah orang-orang yang menginginkan untuk mengerjakan amal-amal yang saleh memperhatikan diri mereka alasannya yaitu seseorang tidak akan memperoleh manfaat dikala mendapati dunia mendapat laba sementara ia mendapati kerugian. Selanjutnya, hendaklah orang yang mengajari orang lain berusaha untuk lebih baik daripada orang lain alasannya yaitu tidak akan bermanfaa suatu nasihat yang didiberikan oleh orang yang tidak mengamalkan apa yang dikatakannya. Sebab, bagaimana seorang yang salah sanggup memperbaiki kehidupannya sementara ia mendengar seorang yang lebih jelek darinya berusaha untuk mengajarinya. Kemudian hendaklah orang yang mencari Allah berusaha lari dari percakapan dengan insan alasannya yaitu Musa dikala berada sendirian di atas pegunungan Saina' maka dia menemukan Allah dan berdialog dengan-Nya sebagaimana seorang pecinta berdialog dengan kekasihnya. Dan hendaklah orang-orang yang mencari Allah berusaha keluar sekali setiap tiga puluh kali ke kawasan yang biasa di jadikan perkumpulan oleh masyarakat dunia. Karena boleh jadi ia sanggup melaksanakan suatu amal pada satu hari saja namun dihitung amalnya itu selama dua tahun, khususnya berkaitan dengan pekerjaan yang di situ ia mencari ridha Allah. Hendaklah dikala ia berbicara tidak melihat ke arah mana pun kecuali ke arah dua kakinya, dan dikala ia berbicara hendaklah menyampaikan hal yang penting saja. Hendaklah dikala ia makan tidak bangun dari meja makan dalam keadaan kekenyangan. Dan hendaklah mereka berpikir setiap hari alasannya yaitu boleh jadi mereka tidak akan menemui hari diberikutnya. Dan hendaklah mereka benar-benar memanfaatkan waktu mereka sebagaimana mereka selalu bernafas. Hendaklah satu baju dari kulit hewan cukup untuk mereka. Hendaklah mereka setiap malam berusaha untuk pulas tidak lebih dari dua jam. Hendaklah mereka berusaha bangun di tengah-tengah salat dengan rasa takut.
Kerjakanlah tiruana ini dalam rangka mengabdi kepada Allah SWT dengan menjunjung tinggi syariat-Nya yang Allah SWT karuniakan kepada kalian melalui Nabi Musa. Karena dengan cara menyerupai ini, kalian akan menemukan Allah SWT dan kalian akan mencicipi pada setiap zaman dan kawasan bahwa kalian berada di bawah naungan Allah SWT dan Dia akan selalu bersama kalian." Demikianlah apa-apa yang disebutkan dalam injil Barnabas melalui goresan pena Ilya.

<< Kisah Nabi & Rosul

0 komentar

Posting Komentar