Sabtu, 22 Desember 2018

Mempertanyakan Kebenaran Sebuah Agama

Kenapa Setiap Agama Memiliki Kitab Suci?

Karena itulah sumber utama isu dari keimanan mereka. Tanpa kitab suci, tak mungkin agama mempunyai ajarannya ketika ini. Dari kitab sucinyalah sumber pedoman agamanya.

Maka di sinilah bahwasanya titik utama kebenaran sebuah agama sanggup dipertanyakan.

Apa yang sanggup dipertanyakan?

Agama-agama besar ketika ini, kitab sucinya berasal dari zaman lampau lebih dari 1000 tahun. Bagaimana pemeluk agama sanggup yakin bahwa apa yang tertulis dalamnya tidak terjadi perubahan sama sekali (alias masih asli)?

Benarkah isi dari kitab suci agama ini masih sesuai dengan apa yang diajarkan oleh pendirinya?
Apakah tidak ada perubahan sedikitpun yang dilakukan oleh pengikutnya selama 1000 tahun lebih, baik itu alasannya yakni kesalahan menulis, kesalahan maksud interpretasi, atau bahkan alasannya yakni unsur-unsur politis pengikutnya?

Bahkan salinan buku yang berumur tidak lebih dari 100 tahun saja sanggup terjadi kesalahan, bagaimana mungkin sebuah kitab sanggup terjaga keasliannya selama 1000 tahun lebih?

 Kenapa Setiap Agama Memiliki Kitab Suci Mempertanyakan Kebenaran Sebuah Agama


Jawaban Seorang Muslim

Kitab suci Umat Islam yakni AlQuran. Umat Islam menjaga keaslian AlQuran dengan dua jalan yang saling berkaitan yaitu dengan cara Hafalan dan Tulisan. Di satu sisi firman Tuhan ditulis dalam lembaran dan di sisi lain para muslim menghafalnya. Ini sudah berlangsung semenjak masa pertama dan terus berlanjut sampai sekarang. Adakah metode ibarat ini yang diterapkan di agama lain selama 1000 tahun lebih?

Apakah ada metode lain selain hafalan+tulisan untuk menjaga keaslian sebuah goresan pena yang berjumlah ribuan kalimat?

Tanpa adanya hafalan+tulisan bagaimana kita sanggup percaya bahwa isi pedoman sebuah kitab suci masih sama dengan apa yang diajarkan pada 10 era silam?

Selain itu, isi AlQuran yang berkaitan dengan duduk perkara Alam ini pun terbukti sesuai dengan temuan dalam bidang ilmu pengetahuan alam. Salah satunya yakni duduk perkara wacana perkembangan janin manusia. Dalam surat Al-mu'minun ayat 12-14, Tuhan berfirman dan mengambarkan wacana bagaimana proses penciptaan manusia. Isi dari ayat ini ternyata sesuai dengan temuan Ilmu Pengetahuan Alam pada dekade terakhir ini, padahal ayat ini berasal dari era 7 masehi dimana sangat mustahil insan waktu itu mengetahui wacana proses penciptaan insan di dalam rahim ini. wallahu a'lam.

0 komentar

Posting Komentar