Minggu ini, sedang hot duduk perkara ODOJ (One Day One Juz/ Satu Hari Satu Juz) di pemdiberitaan Islam di Indonesia. Hal ini terjadi berkenaan dengan Grand launching jadwal One Day One Juz yang digagas oleh rumah Quran. melaluiataubersamaini kehadiran 30ribu orang lebih di jadwal tersebut yang diadakan di Masjid Itiqlal, menjadikan jadwal ini mendapat penghargaan Rujung Dunia oleh MURI. Dari unsur dakwah jadwal menyerupai ini sangat anggun alasannya yaitu akan menjadikan semangat budaya untuk selalu membaca Alquran. Namun disisi lain, yaitu sisi pelaksanaan ada pihak yang tidak suka dengan caranya alasannya yaitu tidak dicontohkan oleh Rasul.
Terlepas dari perdebatan, kini kita lihat dari sisi positifnya, ini tentu menjadi panggilan bagi umat Islam untuk sering-sering membaca AlQuran dan jikalau mungkin memakai sasaran satu hari satu juz menyerupai apa yang dilakukan dalam jadwal ODOJ tersebut.
Program ODOJ sendiri kami yakin niat utamanya yaitu dalam rangka meningkatkan minat baca masyarakat muslim terhadap AlQuran. melaluiataubersamaini ada meningkatkan minat ini, tentu harapannya banyak masyarakat muslim yang lebih bersahabat kepada AlQuran. Meski mungkin pertamanya masih berguru membaca, dengan adanya sasaran tentunya akan mempercepat proses belajar.
melaluiataubersamaini lebih bersahabat kepada AlQuran (dg sekedar membaca), maka akan meningkat untuk lebih mengenal (dengan membaca terjemahannya) sampai balasannya sanggup memahami (dengan mempelajari keilmuannya) dan kemungkinan ini membutuhkan proses untuk melakukannya. Maka sangat diperlukan jadwal ini tidak spesialuntuk sekedar isu terkini saja tanpa peningkatan kualitas bacaan maupun keilmuannya.
Dalam pelaksanakan ODOJ sendiri melibatkan jaenteng komunikasi memakai media online. Tentu hal ini akan menjadi hambatan bagi yang tidak memilik jaenteng internet. Namun, tentu bukan menjadi duduk perkara alasannya yaitu kami yakin misi utama jadwal ini yaitu Dakwah mengajak kita untuk membaca AlQuran. Tanpa ikut bergabung melalui jaenteng Internet, kita juga sanggup membentuk kelompok sendiri ataupun sanggup di lakukan sendirian, asalkan berniat dan bersungguh-sungguh.
Kita sanggup melaksanakan ODOJ sendirian dengan niat dan kesungguhan. Untuk sanggup melakukannya sendirian kita harus mengalokasikan waktu dalam sehari kita khusus untuk membaca AlQuran. Kita sanggup meluangkan waktu selama 10-15 menit untuk setiap selesai shalat fardhu dengan sasaran membaca 2-3 lembar (4-6 halaman). Atau kita sanggup menyediakan waktu khusus untuk menuntaskan 1 juz contohnya setelah shalat Magrib dan setelah shalat Isyak. Untuk membaca satu juz waktu asumsi untuk menyelesaikannya dengan kecepatan bacaan standar sekitar 1 jam bagi yang sudah lancar membaca.
Teknik membaca AlQuran secara sendirian sebaiknya dilakukan dikala memang kita sudah lancar membaca goresan pena Arab. Bagi yang masih belum benar dalam membacanya, masih banyak kesalahan dalam membaca masih terbata-bata atau masih salah dalam panjang pendeknya, sebaiknya membentuk kelompok dengan setidaknya ada satu orang yang sudah lancar membaca AlQuran. Ini akan menjadi semacam kelompok Belajar membaca AlQuran. Baru setelah memang kita sudah lancara membaca AlQuran kita sanggup melaksanakan ODOJ sendirian asalkan dengan niat yang sungguh-sungguh.
0 komentar
Posting Komentar