Dalam Islam ilmu sanggup dikatakan sebagai pondasinya beragama. Oleh lantaran itu ada aneka macam nash yang menerangkan begitu pentingnya ilmu itu.
Ada nash yang menyampaikan bahwa syetan lebih takut terhadap orang yang diberilmu yang sedang pulas daripada orang yang diberibadah.
Ada juga nash yang menyampaikan bahwa pulasnya orang diberilmu lebih utama dari pada orang yang andal ibadah tapi tanpa ilmu.
Begitu pentingnya ilmu dalam Islam sampai-sampai begitu besar ganjaran bagi orang yang menuntut ilmu.
Kita sanggup simpulkan hal ini dari nash yang sering kita dengar, bahwa orang yang membaca Al-qur'an dengan terbata-bata saja menerima pahala, setiap abjad yang dibaca ada pahala.
Bukankah ini sebuah tawaran dan motivasi bagi umat Islam biar menuntut ilmu.
Kita sanggup simpulkan hal ini dari nash yang sering kita dengar, bahwa orang yang membaca Al-qur'an dengan terbata-bata saja menerima pahala, setiap abjad yang dibaca ada pahala.
Bukankah ini sebuah tawaran dan motivasi bagi umat Islam biar menuntut ilmu.
Dalam mempelajari ilmu beragama Islam, setidaknya kita sanggup mengikuti apa yang sudah berjalan selama ini di dunia pendidikan Islam.
Para ulama sudah mensistematisasikan cabang-cabang keilmuwan Islam, biar umat Islam sanggup mempelajarinya dengan lebih efektif dan efisien.
Lalu ada cabang lainnya yang perlu dipelajari kalau ingin memperkuat dan mengokohkan ilmunya seperti; ushul fikih, kaidah fikih, ulumul hadits, ulumul qur'an, Sirah Nabawi dan bahasa Arab.
Para ulama sudah mensistematisasikan cabang-cabang keilmuwan Islam, biar umat Islam sanggup mempelajarinya dengan lebih efektif dan efisien.
TIGA CABANG ILMU ISLAM
Ada tiga cabang ilmu pokok yang perlu kiranya untuk dipelajari oleh setiap muslim. 3 ilmu tersebut ialah Akidah, Akhlak dan Fikih.Lalu ada cabang lainnya yang perlu dipelajari kalau ingin memperkuat dan mengokohkan ilmunya seperti; ushul fikih, kaidah fikih, ulumul hadits, ulumul qur'an, Sirah Nabawi dan bahasa Arab.
Khususnya dalam ilmu Fikih, yang perlu kita pahami bersama ialah bahwa Fikih ialah sistematisasi tata cara diberibadah yang ialah hasil pemahaman para ulama terhadap nash (al-Quran dan Hadits).
Sehingga tidakboleh guah kalau dalam ilmu ini ada banyak perbedaan satu dengan lain. Dari ilmu ini sudah muncul, 4 mazhab yang terbesar yaitu, Malikiyah, syafiiyah, Hanabilah dan Syafi'iyah.
Kaprikornus kalau kita melihat ada orang lain yang sedikit mempunyai perbedaan tata cara diberibadah tidakboleh pribadi menyalahkan.
Sayangnya fanatisme dan taqlid buta sering menjangkiti masyarakat Islam, sehingga timbulah perpecahan di dalam umat Islam sendiri.
Sehingga tidakboleh guah kalau dalam ilmu ini ada banyak perbedaan satu dengan lain. Dari ilmu ini sudah muncul, 4 mazhab yang terbesar yaitu, Malikiyah, syafiiyah, Hanabilah dan Syafi'iyah.
Kaprikornus kalau kita melihat ada orang lain yang sedikit mempunyai perbedaan tata cara diberibadah tidakboleh pribadi menyalahkan.
Sayangnya fanatisme dan taqlid buta sering menjangkiti masyarakat Islam, sehingga timbulah perpecahan di dalam umat Islam sendiri.
Sebagai umat Islam marilah kita meluangkan waktu untuk mempelajari ilmu kepercayaan (tauhid), ilmu etika dan ilmu fikih. Untuk ilmu kepercayaan yang menjadi pegangan lebih banyak didominasi Ulama ialah "Ilmu Akidah ahlusunnah waljamaah".
0 komentar
Posting Komentar