Minggu, 23 Desember 2018

Islam Yang Dihujat Dan Dicaci-Maki


Ketika seorang insan tidak mengerti bagaimana kepercayaan Islam yang benar, yang terjadi yakni cacian dan makian terhadap anutan Islam. Mereka yang mencaci yakni yang tidak mengerti bagaimana seorang muslim mempercayai adanya Tuhan Yang Maha Satu, Tidak ada selainNya, adanya Malaikat-malaikat, mempercayai kenabian dan kerasulan, mempercayai wahyu Allah yang diturunkan melalui RasulNya, mempercayai adanya hari final dan pembalasan dan mempercayai qadha' dan qadar. Mereka tidak memahami bagaimana seorang muslim wajib mentaati segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Sehingga pemahaman mereka yakni bahwa muslim itu disangka menyembah batu. Mereka menerka ka'bah lah yang disembah. Mereka mencaci Rasulullah saw sebagai pedofil, punya istri banyak, haus hubungan laki-perempuan dan sebagainya, padahal benar-benarkah mereka mempelajari sejarah hidup Rasul saw. Tahukah mereka bagaimana Rasul memperlakukan istri-istrinya?

Mereka mencaci pula wacana hak wanita dalam anutan Islam, yang berdasarkan mereka dikekang, benarkah demikian. Mereka yang menganggap demikian spesialuntuklah yang pendek akalnya, mereka tidak berpikir untuk jangka panjang, mereka spesialuntuk berpikir sesaat. Mereka tidak berpikir kenapa Islam memdiberi hukum terhadap wanita sedemikian rupa, mereka tidak tahu akan pesan tersirat dalam sebuah tata-aturan. Mereka yang mengajarkan kebebasan perempuan, malah balasannya menjerumuskan para wanita kepada lembah kehinaan. Mereka dengan banyak sekali macam bentuknya malah memperbudak para perempuan. Parahnya lagi para wanita itu tidak sadar bahwa dirinya sedang diperbudak.

Mereka juga mencaci Islam wacana bolehnya diberistri empat. Mereka tidak paham maksud dari kebolehan itu. Bahkan banyak pula muslim sendiri yang kurang paham wacana kebolehan diberistri lebih dari satu. Nabi SAW memang diberistri banyak, namun setelah Rasul ditinggal wafat oleh Khadijah. Selain itu tiruana istri Beliau yakni janda bau tanah kecuali Aisyah. Mengenai Aisyah mereka kembali mencaci bahwa Rasul itu pedhofil, mereka membandingkan kala 20 kepada kala 6 masehi, sebuah perbandingan yang jauh dari setara. Harunsya mereka membandingkan Rasul dengan raja-raja yang hidup pada masanya. 

Tentang perumpaan nirwana yang tertuang dalam Al-Quran dicaci pula oleh mereka. Mereka menyindir dengan kalimat 'Nikmatnya pesta seks dalam Islam'. Mereka yakni orang yang tidak paham Iman Islam yang mempelajari Islam setengah-setengah. Mereka niscaya tidak mempelajari anutan dan Ilmu Islam secara keseluruhan. Bolehlah mereka ditanya apakah sudah membaca kitab kepercayaan Islam ahlus sunnah wal jamaah, kemudian membaca kitab budbahasa islam, kemudian berguru Fikih, kemudian berguru bahasa Arab secara mendalam, kemudian berguru sejarah kenabian dari adam hingga Muhammad. Apakah mereka sudah mempelajari Al-Qur'an beserta ilmu-ilmu yang berkaitan dengan Al-Qur'an. dilanjutkan dengan mempelajari Kitab Hadits beserta Ilmu-ilmu yang berkaitan dengannya? Pernahkah mereka melafalkan ayat-ayat Al-Qur`an hingga khatam?

Mereka yang menghujat dan mencaci Islam dengan logika yakni mereka yang tidak mempelajari Ilmu-ilmu Islam  secara utuh. Sehingga menyerupai kata pepatah 'Tong kosong nyaring bunyinya'. Oleh sebab itu biarlah 'anjing menggongong kafilah silam'.

'Untuk mereka yang suka mengurusi anutan agama yang tidak mereka percayai'

0 komentar

Posting Komentar