Jumat, 28 Desember 2018

Tata Cara Bersuci: Wudhu, Tayamum Dan Mandi

Date - Desember 28, 2018 bersuci

Penlampauan

Bersuci ialah salah satu anutan yang sangat ditekankan dalam Islam. Terutama menyangkut ibadah shalat, suci ialah syarat sahnya shalat. Oleh sebab itu setiap orang yang hendak shalat harus bersuci lampau. Teknik bersuci dari hadats ialah dengan mengerjakan wudlu', mandi atau tayammum, sedangkan cara bersuci dari najis ialah dengan menghilangkan najis yang ada di badan, tempat dan pakaian.

إِنَّ اللهَ يُحِبُّ التَّوَّابِيْنَ وَ يُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِيْنَ

Seungguhnya Allah menyayangi orang-orang yang bertaubat dan menyayangi orang-orang yang mensucikan diri (Al-Baqoroh :222).

Dalam Fikih duduk kasus ini dibahas dalam serpihan Thaharah. Thaharah berdasarkan bahasa artinya “membersihkan” sedang berdasarkan syara’ berarti membersihkan dari hadats dan najis. Bersuci dari hadats spesialuntuk di serpihan tubuh saja. hadats ada dua, yaitu: hadats besar dan hadats kecil. Teknik menghilangkan hadats besar dengan mandi atau tayamum dan cara menghilangkan hadats kecil dengan wudhu atau tayamum. Bersuci dari najis berlaku pada badan, Pakaian dan tempat. Teknik menghilangkan harus dicuci dan mensucikan.

Alat Bersuci

Sebelum memahami bagaimana tata cara bersuci (Wudhu, Tayamum, mandi Besar), perlu dipahami terlebih lampau duduk kasus alat untuk bersuci. Alat utama untuk bersuci ialah air, namun ada keadaan tertentu, dimana air sanggup digantikan dengan benda lain. (lihat wacana Istinja' dan Tayamum).

Air yang sanggup digunakan untuk bersuci ialah air yang suci dan mensucikan. Dilihat dari sumbernya air itu ada tujuh macam:

Air sumur
Air Hujan
Air Sungai
Air Laut
Air Embum
Air telaga
Air salju

Dilihat dari segi hukumnya air itu dibagi menjadi 4 macam:

Air Muthlak

Air Muthlak yaitu air suci yang sanggup mensucikan (thahir wa munthahhir lighairih), artinya air itu sanggup digunakan untuk bersuci, contohnya air hujan, air sumur, air laut, air salju dan air embun.

Air Makhruh

Air makruh; yaitu air yang yang suci dan sanggup mensucikan tetapi makruh digunakannya Seperti air musyammas: Air musyammas ialah air gerah tanggapan sengatan matahari di dalam baskom yang terbuat dari logam selain emas dan perak, dan berada di kawasan yang gerah menyerupai Negara yaman ketika kemarau (Untuk Negara Indonesia, termasuk bercuaca sedang, sehingga air yang terkena sengatan matahari tidak masuk kategori musyammas).

Air Suci tetapi tidak mensucikan

Air suci tetapi tidak sanggup digunakan untuk bersuci (tharir wa ghairu muntharir lighairih); yaitu air Yang boleh diminum tetapi tidak sah untuk bersuci. contohnya:

a. Air Musta’mal yaitu Air sedikit yang sudah digunakan untuk bersuci walaupun tidak berubah sifatnya.

b. Air suci yang tergabung dengan benda suci, menyerupai air teh, air kopi dan lain sebagainya.

Air Mutanajis

Air Mutanajis, yaitu air yang terkena najis. Air mutanajis, apabila kurang dari dua kulah (kira-kira 60cm x 60cm kubik), maka tidak sah untuk bersuci. tetapi apabila lebih dari dua kulah dan tidak berubah sifatnya (bau, rupa dan rasanya), maka sah untuk bersuci.